Sunset pantai ketapang

-

Tabik pun!
Siang wanita pencinta alam.

Kali ini gua mau ngasih review pantai yang menurut gua seru dijadiin tempat camping, mungkin menurut anak travelling sih udah gak asing lagi dengan pantai ini, yaitu Pantai Ketapang.

Yaps Pantai Ini Terletak Di Desa Ketapang (Batu Menyan) Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Pantai yang dekat dengat pelabuhan Ketapang yang biasa para pecinta travelling nyebrang ke pulau pahawang, pantai ini ternyata dekat juga dengan Pantai Mahitam.

Pantai Ketapang pantai yang menurut saya masih asri banget gak banyak sampah tempatnya pun enak kalau dijadiin tempat ngegalau wkwkwk, kenapa enak karena tempat ini kalau hari biasa (bukan weekend) sepi, gak banyak pengunjung, mungkin karena tempatnya agak masuk kedalam ya jadi gak keliatan kalo di desa ketapang itu ada surga tersembunyi.

Buat kalian yang belum pernah kesini kalian bisa menempuh waktu sekitar 60 menit dari Bandarlampung dengan menggunakan motor, gak perlu kuatir kalau pakai mobil juga bisa kok menuju pantai ini. Harga tiketnya pun relatif murah 25 ribu permotor, biasanya sih kalau oom yang jaga baik bisa ngasih 20 ribu aja permotor.

Nah mungkin banyak yang gak tau atau udah banyak yang tau ya ternyata pantai ini sering dijadiin tempat ngospek Maba (mahasiswa baru) oleh kakak tingkat yang sangar- sangar itu.

Selain dijadikan ajang mengejari maba, tempat ini menurut gua sih layak banget dijadiin tempat ngecamp, bagi temen- temen yang hobby ngecamp kudu dicobain ngecamp disini. Kenapa gua bilang kudu cobain karena sebelum menuju ke portal masuk pantai ini, kita bisa ngeliat sunset yang menurut gua indah banget, yang bisa kita liat dipinggir jalan arah pantai ketapang. Selain itu pantai ini luas jadi kita bisa bermain bola di pantainya, dan bisa sambil bakar- bakar dipinggir pantai ini.

Untuk masalah biaya ngecampnya sendiri sih menurut gua cukup murah kalau kita bawa rombongan sekitar 150 ribuan ke atas gitu deh. Owh iya kalau lo pada mau ngecamp disini jangan lupa bawa tenda masing- masing biar kagak kedinginan waktu hujan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Kuliah Kerja Lapanngan (KKL) Pendidikan Bahasa Indonesia

-
Gambar
(sunset Pantai Kuta)  (Taman Monyet, Sangeh) (Pantai Tanah Lot, Bali) (sekitaran Danau Bedugul) (Danau Bedugul, Bali) L APORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KULIAH KERJA LAPANGAN (Laporan) Oleh Mutiara Indah Siagian         1513041063 Mata Kuliah Kuliah Kerja Lapangan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS LAMPUNG 201 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1     Latar Belakang Pembelajaran yang dilaksanakan mahasiswa tidak dalam bentuk materi saja dan dilakukan dalam ruang kelas tetapi diperlukan kegiatan yang mengajak mahasiswa terjun langsung dalam bidang pembelajaran yang sesuai dengan program studi.   Selain meningkatkan kompetensi mahasiswa, kegiatan pembelajaran di luar lingkungan universitas dapat menambah wawasan mahasiswa dan menjernihkan fikiran, sehingga mahasiswa tidak merasa jenuh dengan kegiatan kuliah. Maka dari itu Universitas Lampung
Baca selengkapnya

Psikolinguistik hubungan berbahasa, berpikir, dan berbudaya

-
HUBUNGAN BERBAHASA, BERPIKIR, DAN BERBUDAYA Berbahasa, dalam arti berkomunikasi, dimulai dengan membuat enkode semantik dan enkode gramatikal di dalam otak pembicara, dilanjutkan dengan membuat enkode fonologi. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan dekode fonologi, dekode gramatikal, dan dekade semantik pada pihak pendengar yang terjadi di dalam otaknya. Dengan kata lain, berbahasa adalah penyampaian pikiran atau perasaan dari orang yang berbicara mengenai masalah yang dihadapi dalam kehidupan budayanya. Jadi, kita lihat berbahasa, berpikir, dan berbudaya adalah tiga hal atau tiga kegiatan yang saling berkaitan dalam kehidupan manusia. Hanya masalahnya, di dalam kajian psikolinguistik ada dua hipotesis yang kontroversial yang tercermin dalam pertanyaan: mana yang lebih dahulu ada bahasa atau pikiran; pikirankah, bahasakah, atau keduanya hadir bersamaan. 1. Teori Wilhelm Von Humboldt Wilhelm Von Humboldt, sarjana Jerman abad ke-19, menekankan adanya ketergantungan pemikiran
Baca selengkapnya

Permainan Rakyat dan Kepercayaan Rakyat Menggala

-
hello guys! Kalau postingan yang kemaren mengenai foklor bukan lisan, kali ini gua akan ngebahas tentang foklor sebagian lisan mengenai kepercayaan rakyat dan permainan rakyat yang ada di daerah Menggala. Folkor Sebagian Lisan 1. Kepercayaan Rakyat  kepercayaan rakyat atau yang sering disebut "takhayul", adalah kepercayaan yang oleh orang berpendidikan Barat dianggap sederhana bahkan pandir, tidak berdasarkan logika, sehingga secara ilmiah tidak dapat dipertanggungjawabkan. Takhayul menyangkut kepercayaan dan praktek (kebiasaan). Pada umumnya ia diwariskan melalui media tutur kata. contohnya "jika terdengar suara katak, makan akan turun hujan" (Danandjaja, 1982:153).  hasil dari wawancara kami bahwa terdapat kepercayaan yang dipercayai masyarakat Menggala, seperti ketika masyarakat Menggala akan menanam padi ada kegiatan yang dipercayai mereka, bahwa mereka menaruh bibit padi disebuah wadah dan mereka mengucap sebuah mantra didepan bibit dan mengaduk- nga
Baca selengkapnya